BAB I
PENDAHULUAN
PENGERTIAN DAN LINGKUP AGRONOMI
I.1
Pengertian
Agronomi dapat diistilahkan sebagai produksi
tanaman, dan diartikan suatu usaha pengelolaan
tanaman dan lingkungannya untuk memperoleh hasil sesuai tujuan. Ada dua tujuan, yaitu memaksimalkan output atau
meminimalkan input agar kelestarian lahan tetap terjaga.
Pada awal kehidupan manusia di
bumi, hanya hidup dari mencari makan dari hasil hutan secara langsung.
Perkembangan berikutnya, semakin banyak anggota kelompoknya, lalu ada tempat
untuk menetap dan mulai bercocok tanam di lahan sekitar tempat tinggalnya dan
mulai memelihara ternak dan terbentuklah pekarangan.
Setelah itu, berkembang untuk
membuka lahan di hutan untuk bercocok tanam, sehingga hanya dapat ditanami
beberapa tahun lalu pindah tempat, sering dikenal dengan lahan berpindah.
Semakin bertambahnya penduduk,
sistem-sistem tersebut tidak dapat dipertahankan, lalu berusaha untuk tetap
mempertahankan tingkat kesuburan tanahnya dan mulai dikenal teknik budidaya
(agronomi).
Ketidakseimbangan penambahan
jumlah penduduk dibanding penambahan hasil pangan menjadi persoalan yang
dipelajari oleh bidang Agronomi. Antara lain usahanya dengan perluasan lahan,
penggunaan varietas unggul, peningkatan manajemen dalam berbagai tindak
agronomi dan pelaksanaanya.
I.2 Lingkup
Agronomi
Sejak dari bidang pemuliaan, sampai
pengelolaan tanaman dan hal sangat luas, sejak benih tumbuh sampai pengelolaan
lingkungannya.
BAB II
TANAMAN PERTANIAN, PENGERTIAN PERTANIAN
PERKEMBANGAN PERTANIAN , DEFINISI
AGRONOMI
DAN SISTEM PERTANIAN DI INDONESIA
II.1 Tanaman Pertanian
Tanaman
sebagai penghasil
bahan pangan, bahan sandang, bahan bangunan, bahan bakar dan lain-lain.
Tanaman
pertanian dalam arti luas adalah segala tanaman yang digunakan oleh manusia untuk
tujuan apapun (Setyati, 1982)
Sehingga
mempunyai makna, yang berguna secara ekonomi maupun kehidupan manusia. Jumlah
spesies sangat banyak ± 1000 -2000. Kira-kira 10 %
penting di perdagangan dunia.
Khusus untuk penghasil pangan lada 15 spesies.
II.2 Pengertian Pertanian
Salah satu sektor perekonomian adalah
pertanian, yang merupakan penerapan akal dan karya manusia melalui pengendalian
proses produksi biologis tumbuh-tumbuhan dan hewan, sehingga lebih bermanfaat
bagi manusia.
Tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer karena dengan memakai
bahan dasar langsung dari a1am dapat menghasilkan bahan organik yang bermanfaat
bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung.
II.3 Perkembangan Pertanian
Perkembangan
pertanian berhubungan erat dengan perkembangan dari setiap kondisi
masyarakatnya.
Contoh:
1. Primitif masih dengan sistem berburu
dengan mengumpulkan hasil hutan.
2. Masyarakat
yang sudah lebih maju misalnya didapatkannya api berpengaruh terhadap perkembangan pertanian.
3. Setelah
mengenal manajemen sederhana, juga berpengaruh dalam usaha peningkatan kualitas
tanaman dan hewan, dimulai dari penjinakan, seleksi dan sampai ke adaptasi.
II.4 Definisi dan Pengertian
Agronomi
Sadjad (1976)
Agronomi sebagai cabang ilmu-ilmu pertanian yang mencakup pengelolaan lapang
produksi dan menghasilkan produksi maksimum.
Setyati (1982) Ilmu
Agronomi merupakan ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan
lingkungannya untuk memperoleh produksi maksimum.
Produksi maksimum bermaknabaik kuantitatifmaupun
kualitatif.
Pengelolaan
dilakukan pada berbagai tingkatan dari sederhana sampai maju, dan pada saatnya
tingkat efektivitas dan efisiensi temyata dipengaruhi oleh tingkat budaya manusianya.
II.5 Sistem Pertanian di Indonesia
Berdasar tingkat efisiensi teknologi yang diterapkan, ada beberapa sistem :
1.
Sistem ladang
: belum berkembang, pengelolaan sangat sedikit,
produktivitasnya tergantung lapisan humus awal.
2.
Sistem tegal
pekarangan : di lahan kering , pengelolaannya masih rendah ,
terdapat tanaman campuran,
baik tahunan maupun musiman.
3.
Sistem Sawah : teknik budidaya tinggi , sistem pengelolaan yang sudah
baik (tanah , air dan
tanaman), stabilitas kesuburannya lebih baik.
4.
Sistem
perkebunan : khusus tanaman perkebunan yang menghasilkan bahan-bahan yang dapat
diekspor, tingkat manajemen sudah maju.
BAB III
PANGAN DAN KEBUTUHAN MANUSIA
III.1 Pengertian Pangan
Pangan
adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air , baik yang
diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan
bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau
pembuatan makanan atau minuman ( UU RI No. 7 th.1996 tentang Pangan ). Dan gizi
pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral serta tanamannya yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.
Bagi
tumbuhan, pangan disintesis sendiri dengan energi sinar matahari, mikro organisme hanya
memerlukan sumber energi yang
sederhana. Untuk hewan memerlukan pangan antara lain berupa tanaman dalam
bentuk molekul yang komplek.
Kekurangan
pangan, dapat menimbulkan akibat yang sulit ditoleransi, terutama pada
anak-anak balita sehingga masalah pangan menjadi sangat penting dan menentukan
tingkat kesehatan (fisik, mental, sosial).
Kekurangan
pangan di Indonesia muncul dalam bentuk: (1) Kekurangan kalori-protein
(KKP); (2) Kekurangan vitamin A; (3) Gondok endemik dan kretinin; (4) Anemia gizi (kekurangan zat
besi).
Kekurangan
pangan dan gizi, terutama pada balita dapat menurunkan kualitas manusianya, sehingga kualitas SDM
dapat sangat terbatas.
Kebijakan
pemerintah yang semula dengan program B1MAS, INMAS, INSUS, kemudian SUPRA INSUS
; Peningkatan nilai gizi konsumsi pangan melalui pogram perbaikan menu makanan
rakyat (PMMR) serta penganekaragaman bahan makanan yang bergizi.
Setelah
adanya UU RI No. 7 th.1996 tentang Pangan, Pemerintah mengenai pangan
dicanangkan dengan program ketahanan pangan yang mempunyai makna : Suatu
kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya
pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman merata dan terjangkau.
III.2 Kebutuhan Kalori Bagi Manusia
Gizi
pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta turunannya yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.
Kebutuhan
pangan bagi manusia, sebetulnya sukar ditentukan dan sangat tergantung
pemilihan bahan jumlah dan kondisinya.
Tingkat efisiensi dalam tubuh sangat tergantung komposisi, sistem
pencernaan, ukuran tubuh, jenis pekerjaan, umur juga tingkat kesehatan
manusianya.
Di
Indonesia saat ini menetapkan ketahanan pangan sebagai programnya yang
bertujuan : (1) Menjamin ketersediaan pangan dan nutrisi dalam jumlah dan mutu
yang dibutuhkan; (2) Harga terjangkau bagi setiap keluarga; (3) Dengan
memperhatikan pendapatan petani, peternak dan nelayan.
Kebutuhan
manusia akan menu pangan tergantung antara lain pada umur, misalnya: (1) Balita
membutuhkan menu yang berkualitas tinggi dengan kuantitas yang cukup; (2)
Manusia usia efektif memerlukan menu berkualitas cukup dengan kuantitas sesuai
dengan pekerjaannya; (3) Manula kebutuhan menu disesuaikan kondisinya.
Visi program ketahanan pangan: (1) Ketersediaan
pangan yang cukup, merata, aman, dan terjangkau; (2) Optimasi sumber daya
domestik melalui intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan
rehabilitasi; (3) Pengolahan pangan (agroindustri) agar pendapatan meningkat;
(4) Sistem distribusi pangan; (5) Keanekaragaman pangan; (6) Taraf hidup
meningkat.
Program
BIMAS, INMAS, INSUS, SUPRA INSUS dan yang terakhir SUPRA INSUS + CORPORATE
FARMING telah berhasil mewujudkan swasembada beras tahun 1984 namun mengalami
fluktuasi sampai dewasa ini.
Penyebab
fluktuasi tersebut antara lain: (1) Iklim; (2) Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT); (3) Bencana alam; (4) Krisis moneter; (5) Lahan produktif yang menurun;
(6) Penerapan teknik budidaya yang belum ramah lingkungan; (7) Seringkali
kurang adanya keperpihakan pada petani.
Permasalahan
umum yang dihadapi antara lain: (1) Jumlah penduduk masih meningkat; (2) Masih
ada alih fungsi tanah produktif di Jawa; (3) Bergesernya konsumsi dari beras ke
non beras; (4) Tuntutan kualitas dan kuantitas lebih besar; (5) Rusaknya keseimbangan hayati; (6) Makin
menyempitnya areal hutan terutama di Jawa.
BAB IV
ENERGI DAN PRODUKSI PERTANIAN
Pertanian
pada dasamya berhubungan dengan perubahan energi matahari ke dalam bentuk bahan
pangan maupun serat.
IV.1 Penggunaan energi untuk kegiatan tanaman
Energi
matahari merupakan sumber utama hubungannnya dengan pertumbuhan tanaman,
sembilan puluh persen bahan kering tanaman pertanian berasal dari perubahan
carbon melalui proses fotosintesis yang tergantung cahaya.
Belakangan
ini banyak ahli biologi yang mencoba menghitung produktivitas tanaman dengan
memperhatikan penangkapan energi matahari dan pengubahannya ke energi kimia melalui proses fotosintesis.
Bahan
dan hasil akhir proses fotosintesis ditulis sebagai berikut:
(energi cahaya 673.000 kalori + klorofil)
6 CO2
+ 12 H2O
C6H12O6 + 6
O2 + 6 H2O
Energi
cahaya matahari yang digunakan berasal dari panjang gelombang 0,4
- 0,7 mikron.
Efisiensi fotosintesis dipengaruhi oleh laju fotosintesis.
Laju fotosintesis akan meningkat
dengan meningkatnya cahaya sampai batas-batas tertentu, walaupun laju
fotosintesis meningkat dengan meningkatnya intensitas cahaya, tetapi
peningkatannya lambat sehingga efisiensi penangkapan cahaya menurun. Apabila intensitas cahaya tinggi secara
relatif lebih banyak cahaya tegak yang dipantulkan oleh daun-daun. Masuknya cahaya
ke tajuk tanaman dipengaruhi oleh sudut datangnya sinar dan susunan daun, tajuk
yang ideal untuk distribusi cahaya mempunyai susunan daun merata, pada bagian
atas tajuk mempunyai daun-daun lebih tegak dan lebih kecil sedang daun-daun
bawah tersusun secara horizontal.
IV.2 Konsep aliran energi dalam pertanian
Dengan
menganggap tanaman sebagai alat penangkap, perubah dan penyimpan energi, maka
timbul usaha menaikkan efisiensi dan produktivitas tanaman.
Didaerah
yang padat tanaman, beberapa faktor lingkungan segera menjadi berkurang,
cahaya, kelembaban tanah dan unsur hara. Hal ini merupakan faktor pembatas
dalam pertanian, pemupukan merupakan salah satu cara yang baik untuk
meningkatkan produksi.
Efisiensi pertanian dapat diperoleh dengan pcrbaikan
tanaman melalui pemuliaan tanaman.
Salah
satu usaha untuk memperluas alat penangkap energi dengan memperpanjang musim
tanam misalnya menggunakan rumah kaca untuk tanaman yang memungkinkan input
teknologi dan modal besar seperti tanaman hortikultura di daerah iklim sedang.
Usaha mempengaruhi laju
fotosintesis dengan cara pertukaran CO2 antara dedaunan dan atmosfer
di sekitarnya. Di wilayah yang
sebelumnya angin kurang diperhatikan, hasil jagung dapat ditingkatkan bila
barisan tanaman diarahkan tegak lurus arah angin, sehingga pucuk tanaman
tertiup angin dan terjadi perputaran dan pencampuran udara.
BAB V
STRUKTUR
MORFOLOGI DAN FUNGSI
TANAMAN
Tanaman
biasanya terdiri dari bagian akar yang berada di bawah permukaan
tanah dan pucuk (shoot) yang berada di atas tanah.
V.1 Akar
Akar
biasanya 1/3 berat kering seluruh tubuh tanaman. Akar beradaptasi untuk tugasnya yaitu absorbsi,
pengukuhan tegaknya tanaman dan
tempat penyimpan. Percabangan akar komplek dan tidak teratur karena tidak
berbuku serta permukaannya luas.
Bila
akar primer menjadi akar utama disebut akar tunggang dan bila akar primer
berhenti tumbuh digantikan akar adventif membentuk akar serabut. Umumnya
tanaman dengan sistem akar serabut, berakar dangkal dan peka terhadap
kekeringan tetapi responnya cepat terhadap variasi pemupukan.
Spesies
tanaman tertentu akarnya membesar dan berdaging sebagai hasil penyimpan pangan
dalam bentuk pati dan gula.
V.2 Pucuk
Pucuk
(Shoot) merupakan sumbu tengah dengan embelan-embelan. Batang (sumbu
tengah) yang menyokong dedaunan
yang menghasilkan pangan
dan menghubungkan akar yang mengabsorbsi air dan hara.
Bentuk
tanaman tegak dan batang kaku yang memiliki satu titik tumbuh aktif dianggap
bentuk normal, sedang bentuk lain dianggap penyimpangan. Modittkasi batang, hal
ini sangat berbeda dari morfologi aslinya, tetapi struktumya masih seperti
batang yaitu memiliki buku, daun (atau struktur seperti sisik dan berfungsi
dalam pengangkutan dan penyimpanan, modifikasi batang diatas tanah (crown,
spur) dan dibawah tanah ( bulb, corn, rhizome, tuber, dsb). Banyak modifikasi
ini berisi sejumlah cadangan makanan yang penting untuk pembiakan tanaman.
Kuncup
(tunas = bud) yaitu batang yang bersifat embrionik. Kuncup merupakan sumber
potensial bagi pertumbuhan selanjutnya. Kuncup dapat menghasilkan daun, bunga
atau keduanya disebut kuncup daun, kuncup bunga dan keduanya.
Daun
pada tanaman tingkat tinggi merupakan alat fotosintesis, lembaran daun
merupakan embelan pipih pada batang sehingga memperluas permukaan untuk
absorbsi cahaya. Struktur anatomi sistem pembuluh dalam daun terdiri dan urat
daun yang bercabang-cabang, percabangan urat daun pada dikotyl seperti jala
sedang pada monokotyl sejajar.
Bunga
menunjukkan baik struktur maupun ukurannya. Sepal (calyx) yaitu kelopak bunga yang menutupi
bunga sewaktu masih kuncup. Petal (Corolla) yaitu mahkota bunga.
Stamen
yaitu alat reproduksi jantan tersusun dari anther yang berisi tepung sari.
Tepung sari dewasa dikeluarkan lewat dinding anther yang pecah.
Pistil (terdiri dari satu atau
beberapa carpel ) yaitu alat reproduksi betina, biasanya mengandung ovule dan
ovary yang mendukung style yang pucuknya membesar disebut stigma. Ovule akan
berkembang menjadi biji sedang ovary dewasa menjadi buah.
Bunga
yang terdiri dari Sepal, Petal, Stamen dan Fistil disebut bunga lengkap.
Buah secara botani menunjukkan ovary dewasa dan
bagian lain dari bunga yang berhubungan dengannya. Pengelompokkan buah
dapat menurut jumlah, dinding ovary yang terdapat dalam struktur tersebut.
Buah tunggal, tersusun dari ovary tunggal. Dinding ovary atau Pericarp terdiri dari
Rxocarp (terluar), Mesocarp (tengah), Endocarp(terdalam).
Buah
tunggal bila seluruh pericarpnya berdaging disebut buah berry atau
buahberi.
Buah berry yang kulit
luarnya keras (exocarp) disebut Pepo
Buah tunggal
berdaging yang memiliki endocarp seperti batu dikenal sebagai drupe atau buah
batu.
Buah kering yaitu
buah yang seluruh kulitnya menjadi kering dan keras sewaktu masak, buah kering
yang kulitnya merekah waktu masak misalnya Polong pada legume, buah kering yang
pericarpnya menjadi satu dengan biji disebut caryopsis.
Buah majemuk, berasal
dari bunga yang memiliki banyak Fistil pada Receptacle yan sama. Buah
individual dari buah majemuk pada arbei (strobery), bagian berdaging yang
dimakan yaitu Receptaclenya.
V.3
Biji
Biji pada hakekatnya
tanaman mini dalam keadaan perkembangan terkekang. Biji
yaitu ovule yang masak mengandung embrio dan cadangan makanan dengan integument terdiferensiasi menjadi testa.
Kebanyakan
biji mengandung suplai makanan yang berasal dari jaringan endosperm (jagung)
dan pada yang lain kotiledon bertindak sebagai alat penyimpan makanan.
Perkecambahan
biji menunjukkan perubahan pertumbuhan terkekang menjadi pertumbuhan aktif.
Sabun Biogano Sangat Mudah Untuk Dipasarkan Karena dapat langsung DIBUKTIKAN!/DEMO
ReplyDeleteHasil bisa langsung terasa dalam pemakaian pertama kulit lebih berseri, bebas minyak, bercahaya karena extract vitaminnya langsung menyerap kedalam sel kulit dan mencerahkan wajah INSTAN!, sehingga bisa langsung Demo ke Customer dan Kulit wajah lebih Putih, Bersih, Bercahaya, Pembeli anda akan langsung kaget dan membeli produk Sabun Biogano ini! Pemakaian dalam 1-2minggu akan membuat Kulit menjadi Lembut, Putih, Menghilangkan Flek hitam dan wajah bebas Jerawat!
http://www.biogano.com/?m=&id=BIO0007210