Saturday, January 21, 2012

DASAR-DASAR AGRONOMI 1

BAB I
PENDAHULUAN
PENGERTIAN DAN LINGKUP AGRONOMI

I.1 Pengertian
Agronomi dapat diistilahkan sebagai produksi tanaman, dan diartikan suatu usaha pengelolaan tanaman dan lingkungannya untuk memperoleh hasil sesuai tujuan. Ada dua tujuan, yaitu memaksimalkan output atau meminimalkan input agar kelestarian lahan tetap terjaga.
Pada awal kehidupan manusia di bumi, hanya hidup dari mencari makan dari hasil hutan secara langsung. Perkembangan berikutnya, semakin banyak anggota kelompoknya, lalu ada tempat untuk menetap dan mulai bercocok tanam di lahan sekitar tempat tinggalnya dan mulai memelihara ternak dan terbentuklah pekarangan.
Setelah itu, berkembang untuk membuka lahan di hutan untuk bercocok tanam, sehingga hanya dapat ditanami beberapa tahun lalu pindah tempat, sering dikenal dengan lahan berpindah.
Semakin bertambahnya penduduk, sistem-sistem tersebut tidak dapat dipertahankan, lalu berusaha untuk tetap mempertahankan tingkat kesuburan tanahnya dan mulai dikenal teknik budidaya (agronomi).
Ketidakseimbangan penambahan jumlah penduduk dibanding penambahan hasil pangan menjadi persoalan yang dipelajari oleh bidang Agronomi. Antara lain usahanya dengan perluasan lahan, penggunaan varietas unggul, peningkatan manajemen dalam berbagai tindak agronomi dan pelaksanaanya.

I.2  Lingkup Agronomi
Sejak dari bidang pemuliaan, sampai pengelolaan tanaman dan hal sangat luas, sejak benih tumbuh sampai pengelolaan lingkungannya.

BAB II
TANAMAN PERTANIAN, PENGERTIAN PERTANIAN
PERKEMBANGAN PERTANIAN , DEFINISI AGRONOMI
DAN SISTEM PERTANIAN DI INDONESIA

II.1  Tanaman Pertanian
Tanaman sebagai penghasil bahan pangan, bahan sandang, bahan bangunan, bahan bakar dan lain-lain.
Tanaman pertanian dalam arti luas adalah segala tanaman yang digunakan oleh manusia untuk tujuan apapun (Setyati, 1982)
Sehingga mempunyai makna, yang berguna secara ekonomi maupun kehidupan manusia. Jumlah spesies sangat banyak ± 1000 -2000. Kira-kira 10 % penting di perdagangan dunia.
Khusus untuk penghasil pangan lada 15 spesies.

II.2  Pengertian Pertanian
        Salah satu sektor perekonomian adalah pertanian, yang merupakan penerapan akal dan karya manusia melalui pengendalian proses produksi biologis tumbuh-tumbuhan dan hewan, sehingga lebih bermanfaat bagi manusia.
Tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer karena dengan memakai bahan dasar langsung dari a1am dapat menghasilkan bahan organik yang bermanfaat bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung.

II.3  Perkembangan Pertanian
Perkembangan pertanian berhubungan erat dengan perkembangan dari setiap kondisi masyarakatnya.
Contoh:
1.       Primitif masih dengan sistem berburu dengan mengumpulkan hasil hutan.
2.   Masyarakat yang sudah lebih maju misalnya didapatkannya api berpengaruh         terhadap perkembangan pertanian.
3.  Setelah mengenal manajemen sederhana, juga berpengaruh dalam usaha peningkatan kualitas tanaman dan hewan, dimulai dari penjinakan, seleksi dan sampai ke adaptasi.

II.4  Definisi dan Pengertian Agronomi
Sadjad (1976) Agronomi sebagai cabang ilmu-ilmu pertanian yang mencakup pengelolaan lapang produksi dan menghasilkan produksi maksimum.
Setyati (1982) Ilmu Agronomi merupakan ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi maksimum.
Produksi maksimum bermaknabaik kuantitatifmaupun kualitatif.
Pengelolaan dilakukan pada berbagai tingkatan dari sederhana sampai maju, dan pada saatnya tingkat efektivitas dan efisiensi temyata dipengaruhi oleh tingkat budaya manusianya.

II.5  Sistem Pertanian di Indonesia
        Berdasar tingkat efisiensi teknologi yang diterapkan, ada beberapa sistem :
1.    Sistem ladang : belum berkembang, pengelolaan sangat sedikit,  produktivitasnya tergantung lapisan humus awal.
2.    Sistem tegal pekarangan : di lahan kering , pengelolaannya masih rendah ,
                    terdapat tanaman campuran, baik tahunan maupun musiman.
3.    Sistem Sawah : teknik budidaya tinggi , sistem pengelolaan yang sudah
                   baik (tanah , air dan tanaman), stabilitas kesuburannya lebih baik.
4.    Sistem perkebunan : khusus tanaman perkebunan yang menghasilkan bahan-bahan yang dapat diekspor, tingkat manajemen sudah maju.

BAB III
PANGAN DAN KEBUTUHAN MANUSIA

III.1  Pengertian Pangan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air , baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman ( UU RI No. 7 th.1996 tentang Pangan ). Dan gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral serta tanamannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.
Bagi tumbuhan, pangan disintesis sendiri dengan energi sinar matahari, mikro organisme hanya memerlukan sumber energi yang sederhana. Untuk hewan memerlukan pangan antara lain berupa tanaman dalam bentuk molekul yang komplek.
Kekurangan pangan, dapat menimbulkan akibat yang sulit ditoleransi, terutama pada anak-anak balita sehingga masalah pangan menjadi sangat penting dan menentukan tingkat kesehatan (fisik, mental, sosial).
Kekurangan pangan di Indonesia muncul dalam bentuk: (1) Kekurangan kalori-protein (KKP); (2) Kekurangan vitamin A; (3) Gondok endemik dan kretinin;             (4) Anemia gizi (kekurangan zat besi).
Kekurangan pangan dan gizi, terutama pada balita dapat menurunkan kualitas manusianya, sehingga kualitas SDM dapat sangat terbatas.
Kebijakan pemerintah yang semula dengan program B1MAS, INMAS, INSUS, kemudian SUPRA INSUS ; Peningkatan nilai gizi konsumsi pangan melalui pogram perbaikan menu makanan rakyat (PMMR) serta penganekaragaman bahan makanan yang bergizi.
Setelah adanya UU RI No. 7 th.1996 tentang Pangan, Pemerintah mengenai pangan dicanangkan dengan program ketahanan pangan yang mempunyai makna : Suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman merata dan terjangkau.

III.2  Kebutuhan Kalori Bagi Manusia
Gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta turunannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.
Kebutuhan pangan bagi manusia, sebetulnya sukar ditentukan dan sangat tergantung pemilihan bahan jumlah dan kondisinya.
Tingkat efisiensi dalam tubuh sangat tergantung komposisi, sistem pencernaan, ukuran tubuh, jenis pekerjaan, umur juga tingkat kesehatan manusianya.
Di Indonesia saat ini menetapkan ketahanan pangan sebagai programnya yang bertujuan : (1) Menjamin ketersediaan pangan dan nutrisi dalam jumlah dan mutu yang dibutuhkan; (2) Harga terjangkau bagi setiap keluarga; (3) Dengan memperhatikan pendapatan petani, peternak dan nelayan.
Kebutuhan manusia akan menu pangan tergantung antara lain pada umur, misalnya: (1) Balita membutuhkan menu yang berkualitas tinggi dengan kuantitas yang cukup; (2) Manusia usia efektif memerlukan menu berkualitas cukup dengan kuantitas sesuai dengan pekerjaannya; (3) Manula kebutuhan menu disesuaikan kondisinya.
Visi program ketahanan pangan: (1) Ketersediaan pangan yang cukup, merata, aman, dan terjangkau; (2) Optimasi sumber daya domestik melalui intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi; (3) Pengolahan pangan (agroindustri) agar pendapatan meningkat; (4) Sistem distribusi pangan; (5) Keanekaragaman pangan; (6) Taraf hidup meningkat.
Program BIMAS, INMAS, INSUS, SUPRA INSUS dan yang terakhir SUPRA INSUS + CORPORATE FARMING telah berhasil mewujudkan swasembada beras tahun 1984 namun mengalami fluktuasi sampai dewasa ini.
Penyebab fluktuasi tersebut antara lain: (1) Iklim; (2) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT); (3) Bencana alam; (4) Krisis moneter; (5) Lahan produktif yang menurun; (6) Penerapan teknik budidaya yang belum ramah lingkungan; (7) Seringkali kurang adanya keperpihakan pada petani.
Permasalahan umum yang dihadapi antara lain: (1) Jumlah penduduk masih meningkat; (2) Masih ada alih fungsi tanah produktif di Jawa; (3) Bergesernya konsumsi dari beras ke non beras; (4) Tuntutan kualitas dan kuantitas lebih besar;   (5) Rusaknya keseimbangan hayati; (6) Makin menyempitnya areal hutan terutama di Jawa.

BAB IV
ENERGI DAN PRODUKSI PERTANIAN

Pertanian pada dasamya berhubungan dengan perubahan energi matahari ke dalam bentuk bahan pangan maupun serat.
IV.1  Penggunaan energi untuk kegiatan tanaman
Energi matahari merupakan sumber utama hubungannnya dengan pertumbuhan tanaman, sembilan puluh persen bahan kering tanaman pertanian berasal dari perubahan carbon melalui proses fotosintesis yang tergantung cahaya.
Belakangan ini banyak ahli biologi yang mencoba menghitung produktivitas tanaman dengan memperhatikan penangkapan energi matahari dan pengubahannya ke energi kimia melalui proses fotosintesis.
Bahan dan hasil akhir proses fotosintesis ditulis sebagai berikut:
                   (energi cahaya 673.000 kalori + klorofil)
6 CO2 + 12 H2O                                                    C6H12O6 + 6 O2 + 6 H2O

Energi cahaya matahari yang digunakan berasal dari panjang gelombang   0,4 - 0,7 mikron.
Efisiensi fotosintesis dipengaruhi oleh laju fotosintesis.
Laju fotosintesis akan meningkat dengan meningkatnya cahaya sampai batas-batas tertentu, walaupun laju fotosintesis meningkat dengan meningkatnya intensitas cahaya, tetapi peningkatannya lambat sehingga efisiensi penangkapan cahaya menurun.  Apabila intensitas cahaya tinggi secara relatif lebih banyak cahaya tegak yang dipantulkan oleh daun-daun. Masuknya cahaya ke tajuk tanaman dipengaruhi oleh sudut datangnya sinar dan susunan daun, tajuk yang ideal untuk distribusi cahaya mempunyai susunan daun merata, pada bagian atas tajuk mempunyai daun-daun lebih tegak dan lebih kecil sedang daun-daun bawah tersusun secara horizontal.
IV.2 Konsep aliran energi dalam pertanian
Dengan menganggap tanaman sebagai alat penangkap, perubah dan penyimpan energi, maka timbul usaha menaikkan efisiensi dan produktivitas tanaman.
Didaerah yang padat tanaman, beberapa faktor lingkungan segera menjadi berkurang, cahaya, kelembaban tanah dan unsur hara. Hal ini merupakan faktor pembatas dalam pertanian, pemupukan merupakan salah satu cara yang baik untuk meningkatkan produksi.
Efisiensi pertanian dapat diperoleh dengan pcrbaikan tanaman melalui pemuliaan tanaman.
Salah satu usaha untuk memperluas alat penangkap energi dengan memperpanjang musim tanam misalnya menggunakan rumah kaca untuk tanaman yang memungkinkan input teknologi dan modal besar seperti tanaman hortikultura di daerah iklim sedang.
Usaha mempengaruhi laju fotosintesis dengan cara pertukaran CO2 antara dedaunan dan atmosfer di sekitarnya. Di wilayah yang sebelumnya angin kurang diperhatikan, hasil jagung dapat ditingkatkan bila barisan tanaman diarahkan tegak lurus arah angin, sehingga pucuk tanaman tertiup angin dan terjadi perputaran dan pencampuran udara.

BAB V
STRUKTUR MORFOLOGI DAN FUNGSI TANAMAN

Tanaman biasanya terdiri dari bagian akar yang berada di bawah permukaan
tanah dan pucuk (shoot) yang berada di atas tanah.
V.1  Akar
Akar biasanya 1/3 berat kering seluruh tubuh tanaman. Akar beradaptasi untuk tugasnya yaitu absorbsi, pengukuhan tegaknya tanaman dan tempat penyimpan. Percabangan akar komplek dan tidak teratur karena tidak berbuku serta permukaannya luas.
Bila akar primer menjadi akar utama disebut akar tunggang dan bila akar primer berhenti tumbuh digantikan akar adventif membentuk akar serabut. Umumnya tanaman dengan sistem akar serabut, berakar dangkal dan peka terhadap kekeringan tetapi responnya cepat terhadap variasi pemupukan.
Spesies tanaman tertentu akarnya membesar dan berdaging sebagai hasil penyimpan pangan dalam bentuk pati dan gula.
V.2  Pucuk
Pucuk (Shoot) merupakan sumbu  tengah dengan embelan-embelan. Batang (sumbu tengah) yang menyokong dedaunan yang menghasilkan pangan
dan menghubungkan akar yang mengabsorbsi air dan hara.
Bentuk tanaman tegak dan batang kaku yang memiliki satu titik tumbuh aktif dianggap bentuk normal, sedang bentuk lain dianggap penyimpangan. Modittkasi batang, hal ini sangat berbeda dari morfologi aslinya, tetapi struktumya masih seperti batang yaitu memiliki buku, daun (atau struktur seperti sisik dan berfungsi dalam pengangkutan dan penyimpanan, modifikasi batang diatas tanah (crown, spur) dan dibawah tanah ( bulb, corn, rhizome, tuber, dsb). Banyak modifikasi ini berisi sejumlah cadangan makanan yang penting untuk pembiakan tanaman.                                                       
Kuncup (tunas = bud) yaitu batang yang bersifat embrionik. Kuncup merupakan sumber potensial bagi pertumbuhan selanjutnya. Kuncup dapat menghasilkan daun, bunga atau keduanya disebut kuncup daun, kuncup bunga dan keduanya.
Daun pada tanaman tingkat tinggi merupakan alat fotosintesis, lembaran daun merupakan embelan pipih pada batang sehingga memperluas permukaan untuk absorbsi cahaya. Struktur anatomi sistem pembuluh dalam daun terdiri dan urat daun yang bercabang-cabang, percabangan urat daun pada dikotyl seperti jala sedang pada monokotyl sejajar.
Bunga menunjukkan baik struktur maupun ukurannya. Sepal (calyx) yaitu kelopak bunga yang menutupi bunga sewaktu masih kuncup. Petal (Corolla) yaitu mahkota bunga.
Stamen yaitu alat reproduksi jantan tersusun dari anther yang berisi tepung sari. Tepung sari dewasa dikeluarkan lewat dinding anther yang pecah.
Pistil (terdiri dari satu atau beberapa carpel ) yaitu alat reproduksi betina, biasanya mengandung ovule dan ovary yang mendukung style yang pucuknya membesar disebut stigma. Ovule akan berkembang menjadi biji sedang ovary dewasa menjadi buah.
Bunga yang terdiri dari Sepal, Petal, Stamen dan Fistil disebut bunga lengkap.
Buah secara botani menunjukkan ovary dewasa dan bagian lain dari bunga yang berhubungan dengannya. Pengelompokkan buah dapat menurut jumlah, dinding ovary yang terdapat dalam struktur tersebut.
Buah tunggal, tersusun dari ovary tunggal. Dinding ovary atau Pericarp terdiri dari Rxocarp (terluar), Mesocarp (tengah), Endocarp(terdalam).
Buah tunggal bila seluruh pericarpnya berdaging disebut buah berry atau  buahberi.
Buah berry yang kulit luarnya keras (exocarp) disebut Pepo
Buah tunggal berdaging yang memiliki endocarp seperti batu dikenal sebagai drupe atau buah batu.
Buah kering yaitu buah yang seluruh kulitnya menjadi kering dan keras sewaktu masak, buah kering yang kulitnya merekah waktu masak misalnya Polong pada legume, buah kering yang pericarpnya menjadi satu dengan biji disebut caryopsis.
Buah majemuk, berasal dari bunga yang memiliki banyak Fistil pada Receptacle yan sama. Buah individual dari buah majemuk pada arbei (strobery), bagian berdaging yang dimakan yaitu Receptaclenya.
V.3 Biji
Biji pada hakekatnya tanaman mini dalam keadaan perkembangan terkekang. Biji yaitu ovule yang masak mengandung embrio dan cadangan makanan dengan integument terdiferensiasi menjadi testa.
Kebanyakan biji mengandung suplai makanan yang berasal dari jaringan endosperm (jagung) dan pada yang lain kotiledon bertindak sebagai alat penyimpan makanan.
Perkecambahan biji menunjukkan perubahan pertumbuhan terkekang menjadi pertumbuhan aktif.

1 comment:

  1. Sabun Biogano Sangat Mudah Untuk Dipasarkan Karena dapat langsung DIBUKTIKAN!/DEMO
    Hasil bisa langsung terasa dalam pemakaian pertama kulit lebih berseri, bebas minyak, bercahaya karena extract vitaminnya langsung menyerap kedalam sel kulit dan mencerahkan wajah INSTAN!, sehingga bisa langsung Demo ke Customer dan Kulit wajah lebih Putih, Bersih, Bercahaya, Pembeli anda akan langsung kaget dan membeli produk Sabun Biogano ini! Pemakaian dalam 1-2minggu akan membuat Kulit menjadi Lembut, Putih, Menghilangkan Flek hitam dan wajah bebas Jerawat!
    http://www.biogano.com/?m=&id=BIO0007210

    ReplyDelete