Saturday, January 21, 2012

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

PERLINDUNGAN TANAMAN
          Perlindungan tanaman merupakan pedoman untuk melindungi tanaman yang diusahakan agar tidak dirugikan oleh pengganggu dari pra – tanam, selama tanam sampai pasca tanam.

PENGGANGGU TANAMAN
            Abiotik :
ü  Tanah
ü  Budidaya
ü  Cuaca
ü  Lingkungan
Biotik  :
ü  Hama
ü  Patogen
ü  Gulma

RUANG LINGKUP PERLINDUNGAN TANAMAN
  1. Pengertian
v  Secara Harfiah.
Segala usaha yang dilakukan manusia untuk melindungi tanaman dari hambatan atau gangguan yang berasal dari luar, yang mengakibatkan tanaman tidak dapat menghasilkan produk sesuai dengan harapan, secara kuantitas, kualitas dan kontinuitas.
v  Menurut UU No. 12 Tahun 1992.
Segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tanaman.

PEMACU DAN PEMICU GANGGUAN OPT
  • Perubahan ekosistem alami ( keragaman tinggi ) menjadi ekosistem pertanian ( keragaman rendah / monokultur ).
  • Input produksi dalam bentuk senyawa kimia sintesis ( pestisida dan pupuk ).
  • Masuknya spesies OPT baru ( Lyriomyza sp ).
  • Toleransi rendah terhadap kerusakan.
  • Tanam tidak serentak.
  • Lembaga karantina yang belum efektif.

ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
  • Semua organisme yang dapat merusak, menganggu atau menyebabkan kematian tumbuhan.
  • Terdiri atas :
A. Hama
     Semua hewan yang terdapat di dalam lingkungan tanaman yang    menyebabkan kerusakan terhadap tanaman dan dapat mengurangi kuantitas dan kualitas hasil tanaman tersebut.
Golongan hewan : serangga, tungau, tikus, burung, babi dll.

SERANGGA
Kerusakan tanaman yang ditimbulkan :
·         Menggigit – mengunyah : sobekan pada daun ; lubang pada daun ; gerakan pada buah, akar dan batang.
·         Menusuk – menghisap : bintik – bintik pada daun, bercak – bercak kuning ( klorosis ) atau pucuk daun mengkerut.
·         Meraut – menghisap : goresan – goresan putih keperakkan pada bunga.
·         Mengait – menghisap : bagian dalam buah hancur dan membusuk  ( oleh Larva Diptera ).

TUNGAU
Torsonematidae
·         Polyphagotorsoemus latus
Polifag  : tomat, cabai, the.
Teh        : dipermukaan bawah daun, pucuk.
Gejala   : tunas menjadi panjang, klorosis, daun mongering.
Karet    : daun muda gugur, daun tua pertumbuhan asimetri.
·         Tetranychidae
Tetranycus cinnabarius ( tungau merah ) : kapas, polong – polongan, jeruk, tanaman hias dan gulma.

HAMA
            Vertebrata
Ø  Tikus
Ø  Tupai
Ø  Babi hutan
Ø  Burung
Invertebrata
Ø  Nematoda
Ø  Tungau
Ø  Keong / siput
Ø  Serangga

Ordo Serangga yang Menjadi Hama :
1.      Orthoptera ( belalang, jangkrik, orong – orong ).
2.      Isoptera ( rayap ).
3.      Thysanoptera ( thrips ).
4.      Hemyptera ( kepik ).
5.      Homoptera ( wereng, kutu daun ).
6.      Lepidoptera ( ulat kupu – kupu, ngengat ).
7.      Coleoptera ( kumbang ).
8.      Diptera ( larva lalat, nyamuk ).

RODENTIA
v  Nama umum tikus sawah.
v  Tubuh warna abu – abu putih pada bagian perut.
v  Ekor lebih pendek dari tubuh.
v  Putting susu betina 12 buah, 3 pasang pada dada, 3 pasang pada perut.
v  Habitat : padi sawah.
B. JENIS PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT
    Jasad renik / mikroorganisme ( virus, bakteri, jamur, protozoa,      nematode ) .
1.      Cendawan ( jamur ).
*      Tubuhnya berupa hifa.
*      Gabungan hifa : miselium.
*      Tidak mempunyai klorofil.
*      Berkembang secara sexsual / asexsual.
*      Menginfeksi tanaman umunya secara aktif.
2.      Bakteri / Prokaryota.
*      Uniseluler ( bangsa tunggal ).
*      Inti selnya tidak mempunyai membrane.
*      Berkembang biak secara vegetatif, melalui pembelahan.
*      Pada medium padat membentuk koloni.
*      Bergerak menggunakan flagel.
*      Menginfeksi tanaman secara pasif melalui luka atau lobang alami.
3.      Virus.
*      Merupakan organisme aseluler.
*      Unit terkecilnya adalah partikel.
*      Terdiri dari RNA / DNA denagn mantel protein.
*      Tidak mempunyai alat gerak.
*      Perlu vector untuk menginfeksi tanaman.
4.      Nematoda.
*      Cabang ilmu nematologi.
*      Termasuk golongan hewan ( bisa dimasukkan hama dan penyakit ).
*      Ciri khas : berupa cacing kecil seperti benang panjang.

PENYAKIT OLEH TUMBUHAN TINGKAT TINGGI :
v  Lebih kurang 4100 species dari 19 family tumbuhan berbunga (1).
v  Informasi lain menyatakan lebih dari 230.000 spesies tumbuhan berbunga.
v  Mempunyai akar yang termodifikasi dinamakan haustorium.


C. GULMA ( Weed )
ü  Secara umum merupakan tumbuhan yang diistilahkan pengganggu.
ü  Keberadaannya tidak diingnkan manusia.
ü  Secara spesifik istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan : tumbuhan asli, bukan asli, yang tumbuh dan berkembang lebih cepat.
ü  Tidak diinginkan karena menghambat pertumbuhan tanaman lain, keberadaannya dalam jumlah yang melimpah dan menyebarkan fatogen dan tanaman.
ü  Menyusahkan karena berduri, menyebabkan iritasi kulit atau bagian tumbuhan melengket pada pakaian.
ü  Sifat gulma yang mampu mendominasi habitatnya.
Kerugian :
·         Menurunkan hasil.
·         Menurunkan mutu hasil.
·         Inang alternative dari phatogen dan hama.
·         Mempersulit pengolahan tanah.
·         Menimbulakan zat beracun.
·         Mengurangi debit dan kualitas air.
·         Tidak mudah untuk menghitungnya.
Prinsip – prinsip pengendalian hama :
Tujuan pengendalian : mengnupayakan agar populasi hama tidak menimbulkan kerugian.

Cara pengendalian hama :
  1. Pengendalian hama dengan peraturan / uu / karantina.
    • Peraturan – peraturan yang dikeluarkan pemerintah sehubungan dengan kegiatan pertanian dan pengendalian hama.
·         Karantina ; dinas yang mengawasi lalu lintas manusia, hewan dan tumbuhan antar daerah atau antar pulau.
  1. Pengendalian hama dengan bercocok tanam / kultur teknis.
·         Pengolahan / pengeerjaan tanah.
·       Sanitasi.
·         Pemupukan.
·         Pengairan.
·         Tanam serempak.
·         Rotasi / pergiliran tanaman.
·         Penanaman tanaman perangkap.
  1. Pengendalian hama dengan menggunakan varietas resisten.
Cara ini tidak termasuk cara bercocok tanam, karena yang diganti bukan cara tanam tetapi varietasnya. Sifat resisten didasari oleh vaktor genetic.
  1. Pengnendalian secara fisik dan mekanik
Fisik      : factor – factor fisik seperti suhu, kelembaban, cahaya dan suara.
Mekanik   : penghalang kukulan atau tekanan mekanis.
  1. Pengendalian hayati
Teknik atau cara pengendalian hayati :
·         Inokulasi : penglepasan musuh alami dalam jumlah yang sedikit.
·         Inundasi   : penglepasan musuh alami dalam jumlah besar secara periodic.
·         Konserfasi : menciptakan lingkungan yang mendukung dan menguntungkan untuk perkembangan musuh alami.
  1. Pengendalian hama secara genetic.
Pengendalian serangga hama dengan menggunakan jenisnya sendiri bukan musuh alaminya.
7.      Pengendalian hama secara alami.
Pengendalian hama dengan menggunakan bahan kimia beracun untuk melindungi tanaman atau hasil tanaman.

PENGENDALIAN HAMA TERPADU ( PHT )
            Pengaruh sampingan dari penggunaan pestisida ( resistensi, resurgensi, kematian serangga bukan sasaran dan timbulnya hama sekunder).

      Definisi PHT :
Sistem pengendalian hama yangn dapat dibenarkan secara ekonomi dan berkelanjutan yang meliputi berbagai penngendalian yang kompatibel dengan tujuan memaksimalkan produktifitas tetapi dengan dampak negative terhadap lingkungan sekecil – kecilnya.
            Empat unsure PHT :
1.      Pengendalian ilmiah.
2.      AE ( ambang ekonomi ).
3.      Sampling.
4.      Biologi dan ekologi.


PENNGENDALIAN HAMA TIKUS TERPADU ( PHTT )
            Tindakan pengendalian hama tikus dengan berbagai cara yang tepat, murah bagi petani, aman bagi lingkungan, sehingga populasi tikus tidak merugikan.

PHHT PADI
1.      Penggunaan pola tanam.
2.      Penanaman varietas unggul tahan hama.
3.      Eradikasi dan Sanitasi.
4.      Penggunaan insektisida secara bijaksana.

No comments:

Post a Comment