Kebanyakan
produk pertanian bersifat viskoelastis, yaitu berkelakuan berbeda-beda terhadap
pengaruh tarikan atau tekanan yang tetap, dan pembebanan dinamis yang berubah-ubah
atau vibrasi. Dengan mengetahui kelakuan produk maka akan memungkinkan untuk
menentukan, misalnya apakah sesuatu bahan lebih baik diberi perlakuan geser .
Jenis gaya yang berbeda juga berpengaruh terhadap kebutuhan dayanya, daya yang diperlukan untuk pemadatan
suatu bahan berlainan tergantung apakah digunakan gaya dinamis atau statis.
Pada
bahan-bahan viskoelastis deformas bahani tergantung pada waktu, seperti
misalnya pada fenomena rayapan. Modulus elastisitas tidak konstan, tetapi turun
dengan deformasi dan naik selama pemampatan.
Pada
bahan-bahan ‘borongan’ (bulk) kemampuan untuk dimampatkan (compressability),
karakteristik pemuaian (expansion characteristic), sudut gesek internal
(internal friction angle) dan kohesi bahan mempunyai peran penting,
karena mempengaruhi kondisi stress internal bahan, misalnya selama pengumpanan
kedalam silo, selama penyimpanan dan selama pembongkaran.
Pemotongan
bahan merupakan hasil dari kombinasi deformasi (dengan geser atau tekuk). Dalam
praktek, disarankan untuk menentukan tahanan terhadap pemotongan sebagai salah
satu sifat mekanis bahan sehingga daya pemotongan dapat ditentukan secara
langsung. Pada banyak pekerjaan disain, pengetahuan tentang koefisien gesek
statis dan dinamis juga sangat penting. Kondisi dinamis suatu bahan dan kondisi
stressnya pada banyak kasus keduanya tergantung pada nilai koefisien gesek
bahan.
Sifat
aerodinamis dan hidrodinamis mempunyai peran penting dalam pengangkutan bahan
secara pneumatic atau hidrolis, dalam pemisahan bahan asing, dan dalam aerasi
tumpukan bahan berbentuk butiran (granuler). Sifat aerodinamis juga
berhubungan dengan ukuran, bentuk dan kerapatan bahan.
Salah satu
karakteristik penting dari bahan pertanian adalah kepekaannya terhadap luka dan
kerusakan, yang tergantung pada karakteristik kekuatan dan sifat-sifat
biologisnya. Terjadinya kerusakan harus diperhitungkan selama proses pemanenan,
penanganan (handling), pengukuran dan pengangkutan bahan biji-bijian.
Buah-buahan sangat peka terhadap pembebanan berulang (misal, vibrasi selama
pengangkutan), karena teksturnya lekas menjadi lunak.
Beberapa
bahan pertanian adalah berwujud cairan, dengan kekentalan tertentu, dengan
sifat reologis yang menyimpang dari sifat cairan Newtonian. Misalnya pupuk
cair, jus buah, campuran makanan ternak, bubur, dll. Proses pengangkutan untuk
bahan-bahan tersebut, misalnya dengan system pipa, melibatkan banyak faktor.
Pengetahuan terhadap sifat aliran yang relevan, seperti misalnya kekentalan
dari bahan sangat membantu dalam perancangan system pipa yang optimal dan aman.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi deformasi dan rayapan pada suatu bahan pertanian dinamakan
sifat reologis. Kajian tentang reologi berarti adalah deformasi dan rayapan
bahan dengan efek waktu. Kelakuan bahan ditentukan berdasarkan tiga variabel
yaitu: tegangan, deformasi atau regangan dan waktu.
Sifat-sifat
mekanis bahan seperti tersebut diatas akan didiskusikan secara lengkap dalam
bab-bab berikut. Sebelumnya mahasiswa diminta membuat grup-grup diskusi untuk
membahas materi tentang sifat mekanis bahan ini.
No comments:
Post a Comment