DASAR-DASAR AGRONOMI
BUDIDAYA KANGKUNG DARAT
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kangkung
tergolong sayur yang sangat populer, karena banyak peminatnya. Kangkung disebut
juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach. Berasal dari India yang
kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan Australia dan
bagian negara Afrika (Widiyanto, 1991).
Kangkung
banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di Irian Jaya di
Kecamatan Muting Kabupaten Merauke kangkung merupakan lumbung hidup
sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar tanaman kangkung
darat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga maupun untuk dijual ke pasar (Sarja,
1979).
Bagian tanaman kangkung yang paling
penting adalah batang muda dan pucuk-pucuknya sebagai bahan sayur-mayur.
Kangkung selain rasanya enak juga memiliki kandungan gizi cukup tinggi,
mengandung vitamin A, B dan vitamin C serta bahan-bahan mineral terutama zat
besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum tentang
praktikum ini adalah untuk mempelajari cara budidaya kangkung darat yang kaya
akan manfaat.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah
mahasiswa mengetahui cara membudidayakan tanaman kangkung darat di daerah
perladangan.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Kangkung Darat (Ipomoea
reptana)
Klasifikasi:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom:
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi:
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas:
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas:
Asteridae
Ordo:
Solanales
Famili: Convolvulaceae
(suku kangkung-kangkungan)
Genus: Ipomoea
Spesies: Ipomoea
reptana
Kangkung
adalah salah satu jenis tanaman sayuran daun yang mampu hidup di darat atau di
air. Tanaman kangkung tidak memerlukan persyaratan tempat tumbuh yang sulit.
Salah satu syarat yang penting adalah air yang cukup. Apabila kekurangan air
pertumbuhannya akan mengalami hambatan. Kangkung diperbanyak dengan stek batang
yang panjangnya 20-25 cm atau dengan biji. Untuk penanaman kangkung di darat
digunakan benih dari biji, namun dapat pula digunakan stek. Untuk mempercepat
perkecambahan diperlukan perendaman benih di dalam air selama satu malam
sebelum benih itu disebarkan (Sutarya, 1995).
Adapun waktu
tanam kangkung yang baik adalah pada musim hujan untuk kangkung darat dan musim
kemarau untuk kangkung air. Sementara waktu tanam kangkung yang dibudidayakan
untuk di ambil bijinya (pembibitan) adalah pada musim kemarau. Untuk kangkung
darat, umumnya dikembangbiakkan dengan biji. Persiapan lahan untuk penanaman kangkung
darat dilakukan dengan cara pencangkulan tanah, kemudian diberi pupuk kandang
atau kompos. Sementara panjang bedengan tergantung keadaan lahan dan keinginan
kita (Sunanjono, 2003).
Kangkung termasuk suku
Convolvulaceae (keluarga kangkung-kangkungan). Kedudukan tanaman kangkung dalam
sistematika tumbuh-tumbuhan diklasifikasikan ke dalam:
Kangkung merupakan tanaman yang
tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih.
Kangkung yang dikenal dengan nama Latin Ipomoea reptans terdiri dari 2 (dua)
varietas, yaitu Kangkung Darat yang disebut Kangkung Cina dan Kangkung Air yang
tumbuh secara alami di sawah, rawa atau parit-parit (Sujitno,
2004)
Menurut
Santoso, 1990. Perbedaan antara kangkung darat dan
kangkung air:
·
Warna
bunga. Kangkung air
berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat bunga putih bersih.
·
Bentuk
daun dan batang. Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar dari pada
kangkung darat. Warna batang berbeda. Kangkung air berbatang hijau, sedangkan
kangkung darat putih kehijau-hijauan.
·
Kebiasaan
berbiji. Kangkung darat lebih banyak berbiji dari pada kangkung air. Itu
sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air dengan
stek pucuk batang.
2.1 Manfaat tanaman kangkung darat.
Bagian tanaman kangkung yang paling
penting adalah batang muda dan pucuk-pucuknya sebagai bahan sayur-mayur.
Kangkung selain rasanya enak juga memiliki kandungan gizi cukup tinggi,
mengandung vitamin A, B dan vitamin C serta bahan-bahan mineral terutama zat
besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan.
Disamping itu hewan juga menyukai kangkung bila
dicampur dalam makanan ayam, itik, sapi, kelinci dan babi. Seorang pakar kesehatan Filipina: Herminia de
Guzman Ladion memasukkan kangkung dalam kelompok "Tanaman Penyembuh
Ajaib", sebab berkhasiat untuk penyembuh penyakit "sembelit"
juga sebagai obat yang sedang "diet". Selain itu, akar kangkung
berguna untuk obat penyakit "wasir". Dinegara itu, tanaman ini
dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan
diet. Akar kangkung juga berguna untuk mengobati penyakit wasir.
Manfaat Lain
Kangkung:
1.
Mengurangi haid
2.
Mimisan
3.
Sakit kepala
4.
Ambeien
5.
Insomnia
6.
Sakit gigi
7.
Melancarkan air seni
8.
Ketombe
9.
Sembelit, mual bagi ibu hamil
10. Gusi bengkak
11. Kapalan
12.
Kulit gatal karena eksim
13.
Digigit lipan
Secara khusus
Dr. Setiawan Dalimartha, Ketua II Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang
Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT), mengutarakan bahwa kangkung memang
berfungsi sebagai penenang (sedatif) dan mampu membawa zat berkhasiat ke saluran
pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai kemampuan menetralkan racun
di tubuh. Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat. Di
Kecamatan Muting Kabupaten Merauke, Papua, kangkung merupakan lumbung hidup
sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, kangkung darat
banyak ditanam penduduk untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual ke pasar.
2.2
Syarat pertumbuhan
2.2.1 Iklim
Tanaman ini dapat tumbuh dengan
baik sepanjang tahun. Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang beriklim
panas dan beriklim dingin.
Jumlah curah hujan yang baik untuk
pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan
tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya
tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat
menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput,
kebun/ladang yang agak rimbun (Kuswanto, 1997).
Tanaman kangkung membutuhkan lahan
yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung
(ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus.
Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila
ditanam di tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas
sehingga disukai konsumen.
Suhu udara dipengaruhi oleh
ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat, maka temperatur udara turun
1 derajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang terlalu panas, maka batang
dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak disukai konsumen.
2.2.2 Media Tanam
Kangkung darat menghendaki tanah
yang subur, gembur banyak mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi
keasaman tanah. Tanaman
kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan mudah
membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan tanah yang selalu tergenang air.
Kangkung (Ipomoea
sp.) dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi.. Kangkung
merupakan jenis tanaman sayuran daun, termasuk kedalam famili Convolvulaceae.
Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-putihan merupakan sumber vitamin
pro vitamin A. Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua
macam yaitu: 1) Kangkung darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan, dan
2) Kangkung air, hidup ditempat yang berair dan basah.
Petanian Organik adalah sebuah
bentuk solusi baru guna menghadapi kebuntuan yang dihadapi petani sehubungan
dengan maraknya intervensi barang-barang sintetis atas dunia pertanian sekarang
ini. Dapat dilihat, mulai dari pupuk, insektisida, perangsang tumbuh, semuanya
telah dibuat dari bahan-bahan yang disintesis dari senyawa-senyawa murni
(biasanya un organik) di laboratorium. Pertanian organik dapat memberi
perlindungan terhadap lingkungan dan konservasi sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui, memperbaiki kualitas hasil pertanian, menjaga pasokan produk
pertanian sehingga harganya relatif stabil, serta memiliki orientasi dan
memenuhi kebutuhan hidup ke arah permintaan pasar (www.litbang
deptan.go.id)
Tanaman kangkung membutuhkan tanah
datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak
dapat mempertahankan kandungan air secara baik (Sunanjono,
2003).
2.2.3 Ketinggian Tempat
Kangkung dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) ±
2000 meter dpl. Baik kangkung darat maupun kangkung air, kedua varietas
tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran
tinggi. Hasilnya akan tetap sama asal jangan dicampur aduk.
2.3
Pedoman Teknis Budidaya
2.3.1. Pembibitan
2.3.1.1. Persyaratan Bibit Kangkung
Darat
Dalam pemilihan bibit harus
disesuaikan dengan lahan (air atau darat). Karena kalau kangkung darat ditanam
di lahan untuk kangkung air produksinya kurang baik, warna daun menguning,
bentuk kecil dan cepat membusuk.
Bibit kangkung sebaiknya berasal
dari kangkung muda, berukuran 20 -30 cm. Pemilihan bibit harus memperhatikan
hal-hal seperti berikut, batang besar, tua, daun besar dan bagus. Penanamannya
dengan cara stek batang, kemudian ditancapkan di tanah. Sedangkan biji untuk
bibit harus diambil dari tanaman tua dan dipilih yang kering serta berkualitas
baik.
2.3.1.2. Penyiapan Benih
a.
Benih
kangkung yang akan ditanam adalah stek muda, berukuran 20-30 cm, dengan jarak
tanam 1,5 x 15 cm.
b.
Untuk
benih dari biji kangkung diambil dari tanaman yang tua.
c. Benih yang diperlukan untuk seluas 10 m2
atau 2 bedengan ± 300 gram, jika tiap lubang diisi 2-3 butir biji.
2.3.1.3. Teknik Penyemaian Benih
Biji dengan ukuran diameter 3 mm,
disebar dalam baris-baris berjarak 15 cm dengan jarak kira-kira 5 cm antara
masing-masing biji. Kultivar yang berbiji dapat tahan tanah lembab dan tumbuh
baik dalam musim hujan.
2.3.1.4. Pemeliharaan
Pembenihan/Penyemaian
Agar diperoleh hasil panen yang
baik, dalam pemeliharaan pembenihan kangkung diperlukan penyiraman teratur dan
kerap pada cuaca kering.
2.3.2. Pengolahan Media Tanam
2.3.2.1. Persiapan
Kangkung air membutuhkan
tempat-tempat yang ada genangan air. Bertanam kangkung memerlukan tanah yang
diberi pupuk kompos, kemudian dibuatkan petak-petak/bedengan seperti tanaman
sayuran lain. Tentang panjang bedengan, tergantung kondisi lahan. Kemudian
siapkan tugal dan tancapkan di atas bedengan dengan jarak 20 x 20 cm.
2.3.2.2. Pembukaan Lahan
Tiga minggu sebelum melakukan
penanaman kangkung, sebaiknya tanah diolah terlebih dahulu. Kemudian tanah
dicampur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 10 ton per hektar,
diberi air dengan ketinggian 5 cm, dibiarkan tergenang air dan diberi urea 1
kuintal per hektar
2.3.2.3. Pembentukan Bedengan
Pembentukan bedengan untuk tanaman
kangkung dapat dilakukan dengan ukuran lebar 0,8-1,2 m, panjang 3-5 m, dalam ±
15-20 cm dan jarak antar bedeng 50 cm dengan membuat selokan. Ukuran tersebut
dapat disesuaikan, tergantung keadaan lahan yang tersedia. Bedengan dibuat
untuk kelancaran pemasukan dan pembuangan air yang berlebih serta untuk
memudahkan pemeliharaan dan kegiatan lain. Ada pula yang membuat bedengan
dengan ukuran panjang kali lebar: 2x1 m dengan kedalaman drainase 30x30 cm.
2.3.2.4. Pemupukan
Pemupukan bagi tanaman kangkung
terdiri dari pupuk dasar yaitu pupuk kandang, yang diberikan seminggu sebelum
tanam (setelah selesai pembuatan bedengan). Selain itu juga diberikan pupuk
urea, seminggu setelah tanam, kemudian 2 minggu setelah tanam. Pemberian pupuk
urea dicampur dengan air kemudian disiram pada pangkal tanaman dengan ember
penyiram.
Pada waktu melakukan pemupukan,
lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4 sampai 5 hari. Kemudian diairi
kembali. Pupuk yang
diperlukan adalah sebagai berikut: 10-20 ton/ha rabuk organik dan 100-250 kg/ha
urea, diberikan selama 2 minggu pertama, dengan cara disiramkan.
2.3.2.5. Lain-lain
Agar tanaman kangkung dapat
berproduksi secara memuaskan, perlu dilakukan pergiliran tanaman dengan tanaman
kacang tanah, kacang hijau, kacang buncis, kecipir atau ketimun.
2.3.3. Teknik Penanaman
2.3.3.1. Penentuan Pola Tanam
Penentuan pola tanam dapat
disesuaikan dengan luas lahan yang akan ditanami. Apabila bedengan dibuat
dengan ukuran 2x1 m, maka bila jarak tanamnya ditentukan 20x20 cm, maka dalam
satu bedengan terdapat sebanyak 50 lubang atau 50 rumpun kangkung.
2.3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dapat
dilakukan dengan cara ditugal, yang berjarak 20x20 cm, sedalam ± 5 cm. Setiap
bedengan dapat ditentukan jumlah lubangnya (tergantung ukuran bedengan).
2.3.3.3. Cara Penanaman
Penanaman kangkung darat dilakukan
pada sore hari yaitu jam 16.00 sampai 18.00. Hal ini bertujuan agar benih
setelah ditanam tidak langsung mendapat udara kering sehingga benih cepat
berkecambah.
2.3.4. Pemeliharaan Tanaman
2.3.4.1. Penjarangan dan Penyulaman
Bila tanaman kangkung terlalu
lebat/sangat berdesakan dalam satu rumpun maka diperlukan penjarangan. Apabila
tanaman banyak yang mati, maka segera dilakukan penyulaman (diganti dengan
bibit yang baru yang telah disiapkan).
2.3.4.2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan bila terdapat
rumput liar (tanaman pengganggu). Penyiangan dilakukan setiap 2 minggu.
2.3.4.3. Pembubunan
Pembumbunan dilakukan untuk
mendekatkan unsur hara bagi tanaman kangkung sehingga dapat mempermudah akar
tanaman untuk mentransfernya. Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 2
minggu.
2.3.4.4. Perempalan
Bagi tanaman kangkung sebagai
penghasil daun dan batang, perempalan tidak dibutuhkan, sebab perempalan adalah
penyortiran dan pengambilan tunas-tunas muda yang tidak berguna, yang akan
menghambat pertumbuhan tanaman.
2.3.4.5. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan
menggunakan pupuk urea. Pupuk urea diberikan hanya sekali dengan cara
dilarutkan dalam air lalu disiram pada tanaman kangkung. Perlu diperhatikan
agar pada waktu menebar pupuk jangan sampai ada butir pupuk yang tersangkut
atau menempel pada daun, sebab akan menyebabkan daun menjadi layu. Gunakan sapu
lidi setiap selesai menabur pupuk.
2.3.4.6. Pengairan dan Penyiraman
Selama tidak ada hujan, perlu
dilakukan penyiraman. Penyiraman gunanya untuk mencegah tanaman kangkung
terhadap kekeringan. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi (jam 07.00)
dan sore (jam 17.00). Penyiraman dilakukan dengan gembor penyiram. Tanaman
kangkung membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya.
2.3.4.7. Waktu Penyemprotan
Pestisida
Tanaman kangkung darat yang terkena
ulat berwarna putih yang berada pada helai daun sebelah bawah sehingga
menyebabkan warna daun menjadi kuning. Untuk penanggulangannya disemprotkan
Baysudin dengan dosis 2 cc per liter air, yang disemprotkan sore hari.
Untuk memberantas ulat daun yang
sering menyerang tanaman kangkung, digunakan Insektisida Diazinon 60 EC, dengan
dosis sebesar 2 cc per liter air dan disemprotkan pada tanaman.
Serangga pemakan daun dikendalikan dengan penyemprotan
strategis senyawa organofosfat jauh sebelum pemanenan.
2.3.4.8. Pemeliharaan Lain
Agar pertumbuhan subur, sebaiknya
seminggu setelah atau sebelum panen, tanaman dipupuk urea kembali.
2.3.5. Hama dan Penyakit
2.3.5.1. Hama
Hama yang banyak menyerang tanaman
kangkung umumnya relatif tidak ganas, antara lain: belalang dan ulat daun.
Pengendalian: untuk mencegah terjadi over populasi, semprotkan Sevin atau
sejenisnya. Untuk memberantas ulat daun ini digunakan Insektisida Diazinon 60
EC, dengan dosis sebesar 2 cc per liter air dan disemprotkan pada tanaman. Pada
waktu membasmi hama, sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5
hari. Kemudian diairi kembali.
2.3.5.2. Penyakit
Tanaman kangkung tahan terhadap
penyakit dan hanya memerlukan sedikit perlindungan.
Penyakit jamur yang lazim menyerang tanaman kangkung
adalah karat putih (Albugo Ipomoea panduratae). Penyakit ini peka terhadap
Dithane M-45 atau Benlate, tetapi bila benih diperlakukan dengan penyiraman dan
higiene umumnya baik, penyakit tidak menjadi masalah. Serangga pemakan daun
dikendalikan dengan penyemprotan strategis senyawa organofosfat jauh sebelum pemanenan.
2.3.6. Panen
2.3.6.1. Ciri dan Umur Panen
Panen pertama sudah bisa dilakukan
pada hari ke 12. Saat ini kangkung sudah tumbuh dengan panjang batang kira-kira
20-25 cm. Ada pula yang mulai memangkas sesudah berumur 1,5 bulan dari saat
penanaman.
2.3.6.2. Cara Panen
Cara pemanenan kangkung air hampir
sama dengan kangkung darat. Cara memanen, pangkas batangnya dengan menyisakan
sekitar 2-5 cm di atas permukaan tanah atau meninggalkan 2-3 buku tua. Panen
dilakukan pada sore hari. Panenan dilakukan dengan cara memotong kangkung yang
siap panen dengan ciri batang besar dan berdaun lebar.
Dengan menggunakan alat pemotong.
Pemungutan hasil kangkung darat dapat pula dilakukan dengan cara mencabutnya
sampai akar, kemudian dicuci dalam air. Panen kangkung darat dilakukan pada
umur 27 hari. Selama panen, lahan penanaman harus tetap basah tapi tidak berair
(lembab).
2.3.6.3. Periode Panen
Panen dilakukan 2-3 minggu sekali.
Setiap kali habis panen, biasanya akan terbentuk cabang-cabang baru. Setelah 5
kali panen atau 10-11 kali panen maka produksi kangkung akan menurun baik
secara kuantitatif maupun kualitatif. Jika sudah terlihat berbunga, sisakan ± 2
m2 untuk dikembangkan terus menjadi biji yang kira-kira memakan waktu 40 hari
sampai dapat dikeringkan.
2.3.6.4. Prakiraan Produksi
Pertanaman kangkung secara
komersial menghasilkan sekitar 15 ton/ha sepanjang beberapa panenan
berturut-turut atau sekitar 160 kg/tahun/10 m2.
2.3.7. Pascapanen
2.3.7.1. Pengumpulan
Kangkung yang baru dipanen
dikumpulkan dan kemudian disatukan sebanyak 15-20 batang kangkung dalam satu
ikatan.
2.3.7.2 Penyimpanan
Dalam penyimpanan (sebelum
dipasarkan), agar tidak cepat layu, kangkung yang telah diikat celupkan dalam
air tawar bersih dan tiriskan dengan menggunakan anjang-anjang.
III.
BAHAN DAN METODA
3.1 Alat Dan
Bahan
Alat :
-
Cangkul
-
Parang
-
Kayu yang diruncingkan
Bahan :
-
Bibit/benih
-
Pupuk
3.2 Prosedur
Kerja
- Bagian
tanaman yang akan dicangkok dikuliti terlebih dahulu dengan lebar ± 10 cm
hingga bersih, diusahakan tidak ada kambium yang tertinggal.
- Mengikat
salah satu ujung goni (plastic) dengan tali plastik, kemudian media tanah
yang sudah dicampur dengan air secukupnya diletakkan diantara
batang dan plastik pembungkus dengan rapi. Kemudian ujung plastik
lainnya diikat dengan tali plastik. - Kemudian
goni (plastic) pembungkus tersebut dilubangi secukupnya untuk menjaga
kelembaban.
kok gak lengkap kak? aku lagi butuh daftar pustakanya kak
ReplyDelete