1.
Sistem
pengolahan tanah yang dilakukan di lingkungan apakah sudah memperhatikan kaidah
konservasi.
Jawab : Belum
Penjelasan : Saat
ini manfaat pengolahan tanah masih sering diragukan, sebab banyak
kenyataan menunjukkan bahwa pengolahan tanah justru membawa akibat yang sangat
merugikan, antara lain akan memperbesar terjadinya erosi pada lahan-lahan yang
miring, selain itu pengolahan tanah menyebabkan mineralisasi bahan organik
tanah akan dipercepat sehingga berakibat kemantapan agregat akan menurun.
2.
Bagaimana
budidaya tanaman padi sawah di daerah tanah mineral dan non mineral, serta
faktor tanah apa yang mempengaruhi produksi tanaman padi.
Jawab:
Cara budidaya
tanaman padi sawah pada tanah mineral umumnya tidak terlalu berbeda dengan
budidaya padi sawah di daerah non mineral (rawa) seperti pengolahan tanah,
penyemaian, penanaman, penyiangan, pemberantasan hama dan penyakit sampai pada
pemanenan. Perbedaannya terletak pada pengolahan tanah, dimana pada tanah
mineral tanah langsung diolah dan untuk penggenangan lahan tersebut diairi baik
dari irigasi maupun air hujan atau pada zaman sekarang dilakukan dengan SRI
(Sistem of Rice Intensification) atau tanam padi sabatang, sedangkan pada rawa
harus didrainase terlebih dahulu air yang tergenang di lahan tersebut, baru
setelah itu dilakukan penanaman. Alat yang digunakan untuk pengolahan lahan
pada tanah mineral dilakukan dengan mesin ( semi mekanis maupun mekanis ) dan
tradisional, tetapi pada pengolahan lahan untuk lahan rawa hanya bisa dilakukan
dengan alat tradisional dan beberapa alat semi-mekanis.
Faktor tanah yang mempengaruhi:
·
Jenis dan tekstur tanah
·
Kemiringan Lereng
·
Elevasi
·
Aksesibilitas
3.
Bagaimana
terjadinya longsor pada lahan dan bagaimana kualitas tanahnya.
Jawab : Terjadi longsor. Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi
yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe
dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum
kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu.
Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material
sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya
material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi
yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya
yang turut berpengaruh:
·
erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang
laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam
Kualitas tanah penyebab terjadinya longsor. Pada
jenis‑jenis tanah berbutir kasar dalam kondisi kering akan menyebabkan butiran‑butiran
merapat, namun untuk jenis tanah yang sama dalam kondisi jenuh dalam lapisan
tanah lempung yang membentuk lensa‑lensa pasir, akibat pengaruh gempa, tegangan pori dalam lapisan tanah pasir
ini meningkat, mengakibatkan tegangan efektif tanah menurun dan bahkan mencapai nilai terendah.
Hal ini berarti tanah kehilangan kuat dukungnya dan berakibat tanah pembentuk
lereng di atas lapisan ini runtuh, maka
timbul
masalah tanah longsor.
i\ �
s �oH �> -font-family:"Times New Roman";mso-fareast-language:IN'>1.
Unsur Hara
Makro : Kalium (K)
2.
Nomor Atom : 19
3.
Fungsi Kalium
:
- Pembentukan protein dan karbohidrat
- Membantu membuka dan menutup stomata
- Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit tanaman
dan serangan hama
- memperluas pertumbuhan akar tanaman
- Efisiensi penggunaan air (ketahanan pada masa
kekeringan)
- Memperbaiki ukuran dan kwalitas buah pada masa
generatif dan menambah rasa manis/enak pada buah
- Memperkuat tubuh tanaman supaya daun, bunga dan
buah tidak mudah rontok.
3. Gejala
kekurangan Kalium :
- Daun terlihat lebih tua, mengerut keriting dan
timbul bercak-bercak merah coklat lalu kering dan mati
- Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek
dan tidak tahan simpan (cepat busuk)
- Kematangan buah terhambat, ukuran kecil dan mudah
rontok
- Batang dan cabang lemah mudah rebah
- Biji buah menjadi kempes mengkerut
Ø Fospor (P)
1.
Unsur Hara
Makro : Fosfor (P)
2.
Fungsi Fosfor
:
- Mempercepat
Pertumbuhan akar semai
- Memperkuat
batang tubuh tanaman
- Mempercepat
proses pembungaan, pemasakan buah dan biji-bijian
- Meningkatkan
produksi buah dan biji-bijian
3. Sumber - sumber Fosfor (P) :
- Bahan
organik, pupuk kandang, dan lainnya
- Bahan
tambang mineral alami seperti CIRP
- Pupuk
buatan pabrik seperti TSP, SP 36 dll.
5. Gejala kekurangan Fosfor :
- Daun
berubah berwarna tua atau tampak mengkilap kemerahan
- Tepi
Daun, cabang dan batang berwarna merah ungu, lalu berubah menjadi kuning,
buah kecil, pematangan buah lambat
- Perkembangan
bentuk dan warna buah jelek, biji berkembang tidak normal, akar lambat
berkembang .
Devinisi
Ø Klon
adalah keturunan yang diperoleh secara pembiakab vegetatif suatu tanaman .
sehingga, cirri-ciri darti tanaman tersebut sama persis dengan tanaman indukny.
Ø
Galu adalah sekelompok individu sejenis yang homozigot atau mendekati
homozigot untuk satu atau gabungan karakteristik tertentu yang akan menjadi
penciri galur itu. Akibat keadaan genotipe tersebut, penampilan luar (fenotipe)
galur akan seragam.Galur dapat dibentuk melalui perkawinan sekerabat secara
terus-meneru
Ø
Varietas adalah tingkatan
klasifikasi taksonomi yang paling rendah di bawah spesies. Varietas di dalam
botani lebih dikenal sebagai “Botanical Variety” (varietas botani).
Cabang ilmu biologi ini mengelompokkan tanaman berdasarkan ciri morfologi
tanaman. Taksonomi mengelompokkan tanaman berdasarkan 7 klasifikasi utama
yaitu:
a.
Kingdom
b.
Divisio/Filum
c.
Class
d.
Ordo
e.
Family
f.
Genus
g.
Spesies
Ø Kultivar
Kultivar
merupakan hasil pemuliaan tanaman dari suatu varietas ataupun spesies dan
sebagainya yang digunakan oleh masyarakat untuk pertanaman.
No comments:
Post a Comment