Saturday, January 21, 2012

DASAR-DASAR ILMU TANAH

Soal dan jawaban
1.      Sistem pengolahan tanah yang dilakukan di lingkungan apakah sudah memperhatikan kaidah konservasi.
Jawab : Belum
Penjelasan : Saat  ini manfaat pengolahan tanah masih sering diragukan, sebab banyak kenyataan menunjukkan bahwa pengolahan tanah justru membawa akibat yang sangat merugikan, antara lain akan memperbesar terjadinya erosi pada lahan-lahan yang miring, selain itu pengolahan tanah menyebabkan mineralisasi bahan organik tanah akan dipercepat sehingga berakibat kemantapan agregat akan menurun.
2.      Bagaimana budidaya tanaman padi sawah di daerah tanah mineral dan non mineral, serta faktor tanah apa yang mempengaruhi produksi tanaman padi.
Jawab:
Cara budidaya tanaman padi sawah pada tanah mineral umumnya tidak terlalu berbeda dengan budidaya padi sawah di daerah non mineral (rawa) seperti pengolahan tanah, penyemaian, penanaman, penyiangan, pemberantasan hama dan penyakit sampai pada pemanenan. Perbedaannya terletak pada pengolahan tanah, dimana pada tanah mineral tanah langsung diolah dan untuk penggenangan lahan tersebut diairi baik dari irigasi maupun air hujan atau pada zaman sekarang dilakukan dengan SRI (Sistem of Rice Intensification) atau tanam padi sabatang, sedangkan pada rawa harus didrainase terlebih dahulu air yang tergenang di lahan tersebut, baru setelah itu dilakukan penanaman. Alat yang digunakan untuk pengolahan lahan pada tanah mineral dilakukan dengan mesin ( semi mekanis maupun mekanis ) dan tradisional, tetapi pada pengolahan lahan untuk lahan rawa hanya bisa dilakukan dengan alat tradisional dan beberapa alat semi-mekanis.  
Faktor tanah yang mempengaruhi:
·         Jenis dan tekstur tanah
·         Kemiringan Lereng
·         Elevasi
·         Aksesibilitas
3.      Bagaimana terjadinya longsor pada lahan dan bagaimana kualitas tanahnya.
Jawab : Terjadi longsor. Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu  faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
·         erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam
·         lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
·         gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah
·         getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
Kualitas tanah penyebab terjadinya longsor. Pada jenis‑jenis tanah berbutir kasar dalam kondisi kering akan menyebabkan butiran‑butiran merapat, namun untuk jenis tanah yang sama dalam kondisi jenuh dalam lapisan tanah lempung yang membentuk lensa‑lensa pasir, akibat penga­ruh gempa, tegangan pori dalam lapisan tanah pasir ini meningkat, mengakibatkan tegangan efektif tanah  menurun dan bahkan mencapai nilai terendah. Hal ini berarti tanah kehilangan kuat dukungnya dan berakibat tanah pembentuk lereng di atas lapisan ini runtuh, maka timbul masalah tanah longsor.
i\ � s �oH �> -font-family:"Times New Roman";mso-fareast-language:IN'>1.    Unsur Hara Makro      : Kalium (K)
2.    Nomor Atom               : 19
3.    Fungsi Kalium            :
  • Pembentukan protein dan karbohidrat
  • Membantu membuka dan menutup stomata
  • Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit tanaman dan serangan hama
  • memperluas pertumbuhan akar tanaman
  • Efisiensi penggunaan air (ketahanan pada masa kekeringan)
  • Memperbaiki ukuran dan kwalitas buah pada masa generatif dan menambah rasa manis/enak pada buah
  • Memperkuat tubuh tanaman supaya daun, bunga dan buah tidak mudah rontok.
     3. Gejala kekurangan Kalium :
  • Daun terlihat lebih tua, mengerut keriting dan timbul bercak-bercak merah coklat lalu kering dan mati
  • Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek dan tidak tahan simpan (cepat busuk)
  • Kematangan buah terhambat, ukuran kecil dan mudah rontok
  • Batang dan cabang lemah mudah rebah
  • Biji buah menjadi kempes mengkerut
Ø Fospor (P)
1.        Unsur Hara Makro        : Fosfor (P)
2.        Fungsi Fosfor                :  
  • Mempercepat Pertumbuhan akar semai
  • Memperkuat batang tubuh tanaman
  • Mempercepat proses pembungaan, pemasakan buah dan biji-bijian
  • Meningkatkan produksi buah dan biji-bijian
    3. Sumber - sumber Fosfor (P) :
  • Bahan organik, pupuk kandang, dan lainnya
  • Bahan tambang mineral alami seperti CIRP
  • Pupuk buatan pabrik seperti TSP, SP 36 dll.
    5. Gejala kekurangan Fosfor :
  • Daun berubah berwarna tua atau tampak mengkilap kemerahan
  • Tepi Daun, cabang dan batang berwarna merah ungu, lalu berubah menjadi kuning, buah kecil, pematangan buah lambat
  • Perkembangan bentuk dan warna buah jelek, biji berkembang tidak normal, akar lambat berkembang .
Devinisi
Ø  Klon adalah keturunan yang diperoleh secara pembiakab vegetatif suatu tanaman . sehingga, cirri-ciri darti tanaman tersebut sama persis dengan tanaman indukny.
Ø  Galu adalah sekelompok individu sejenis yang homozigot atau mendekati homozigot untuk satu atau gabungan karakteristik tertentu yang akan menjadi penciri galur itu. Akibat keadaan genotipe tersebut, penampilan luar (fenotipe) galur akan seragam.Galur dapat dibentuk melalui perkawinan sekerabat secara terus-meneru
Ø  Varietas adalah tingkatan klasifikasi taksonomi yang paling rendah di bawah spesies. Varietas di dalam botani lebih dikenal sebagai “Botanical Variety” (varietas botani). Cabang ilmu biologi ini mengelompokkan tanaman berdasarkan ciri morfologi tanaman. Taksonomi mengelompokkan tanaman berdasarkan 7 klasifikasi utama yaitu:
a.                   Kingdom
b.                   Divisio/Filum
c.                   Class
d.                  Ordo
e.                   Family
f.                    Genus
g.                   Spesies
Ø  Kultivar
Kultivar merupakan hasil pemuliaan tanaman dari suatu varietas ataupun spesies dan sebagainya yang digunakan oleh masyarakat untuk pertanaman.

No comments:

Post a Comment